Exclusive: Menurut R Marbun, Risma lebih cocok dicalonkan sebagai calon gubernur Jawa Timur
Tri Rismaharini atau akrab dengan panggilan Risma, walikota Surabaya ternyata tidak tergiur untuk dicalonkan sebagai Gubernur DKI Jakarta pada Pilkada 2017 untuk menghadapi Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Meskipun dibujuk oleh Megawati Sukarno Putri, sang Ketua Umum PDI Perjuangan. Kenapa Risma tidak mau melaksanakan tugas partai itu?
Risma punya alasan kuat untuk tetap melanjurkan masa baktinya sebagai walikota Surabaya sesuai janji kampanyenya. Dia ingin menjalankan amanah dan sumpah jabatannya sampai tuntas. Ridwan Kamil, walikota Bandung juga ingin melanjutkan tugasnya sebagai walikota Bandung, dan banyak pula yang berpendapat supaya Ridwan Kamil mencalonkan diri sebagai gubernur Jawa Barat, yang pasti banyak membutuhkan kreativitasnya yang selama ini kurang mendapat sentuhan semestinya dari gubernur Jabar dan wakilnya saat ini.
Risma bersama Ahok. Image: beritagar.id |
Risma yang juga galak seperti Ahok ini memang dikenal tegas dan tuntas dalam menjalankan program kerja sebagai walikota, sehingga Surabaya kini lebih kinclong - ada banyak taman indah, kota yang lebih bersih - begitu pula birokrasi di kota pahlawan ini sudah lebih transparan karena telah menggunakan teknologi IT untuk menjalankan prosedur birokrasi seperti dijalankan oleh Jokowi ketika memulai tugas sebagai Gubernur DKI, dan dilanjutkan Ahok dengan lebih galak. Tidak heran bila Surabaya dan Jakarta menjadi proyek percontohan karena sukses menjalankan progam online untuk menjalankan roda pemerintahan, termasuk untuk proses tender pengadaan barang dan jasa.
Prestasi Risma memang luar biasa, sehingga menarik perhatian PDI Perjuangan. Jika Risma mau untuk maju sebagai calon DKI 1, apakah Risma bisa mengulangi kejayaan Jokowi ketika dicalonkan sebagai gubernur Jakarta pada 2012 lalu, dimana ketika itu Jokowi sedang menjalani periode keduanya sebagai walikota Solo yang sukses. Apakah PDI Perjuangan kekurangan kader yang mumpuni sehingga harus "menugaskan" Risma atau kader lain yang masih menjabat seperti Ganjar Pranowo yang kini menjabat sebagai gubernur Jawa Tengah?
Jika Megawati masih memiliki "insting" kuat sebagai king makers, maka Risma lebih cocok jika digadang-gadang untuk dicalonkan sebagai gubernur Jawa Timur. Untuk Risma tentu akan lebih mudah karena kultur Surabaya atau Jawa Timur sudah sangat difahami oleh Risma. Seandainya Risma memiliki latar belakang pengusaha yang berorientasi eksport, dimana Jokowi sudah sering keluar negeri, maka Risma akan lebih cepat memahami budaya Jakarta yang lebih majemuk dan kosmopolitan.
Risma, Megawati dan Jokowi. Image: suarasurabaya.net |
Terlepas dari berbagai teori yang ada tentang peluang Risma untuk menang di Jakarta, maka Ahok merupakan pilihan terbaik bagi PDI Perjuangan bila ingin memperbaiki kemenangan yang diperoleh pada Pemilu 2012, sehingga bisa prosentase kemenangan bisa lebih tinggi pada Pemilu legislatif 2019, dan bisa mengusung Jokowi untuk peridode kedua sebagai presiden RI. Seperti Ahok, maka Jokowi pun "perlu" diberi kesempatan untuk melanjutkan program kerja yang telah dijalankan sejak 2014.
Tapi baiklah, barangkali kita perlu melihat bagaimana pendapat seorang perantau dari sebuah desa di Tapanuli, Sumatera Utara yang telah lebih dari tiga dekade menjadi warga DKI Jakarta. Anda bisa menyaksikan video di bawah ini, tentang pendapat R. Marbun tentang Risma dan Pilkada DKI 2017. Mungkin Megawati Sukarno Putri dan pare elite di PDI Perjuangan bisa menjadikan pendapat R. Marbun sebagai pertimbangan kecil selain pertimbangan hebat lainnya. Selamat menyaksikan video jurnalisme warga ini.
Bagaimana pendapat anda tentang video ini?
Komentar