Ahok vs Yusril Ihza Mahendra plus Ahmad Dhani: Pilgub DKI 2017 seru
Setelah Ridwan
Kamil mundur dari pencalonannya sebagai Gubernur Jakarta, dan lebih memilih
untuk melanjutkan tugas sebagai walikota Bandung, maka persaingan politik di
Jakarta semakin seru. Ahok mungkin akan berhadapan dengan Yusril Ihza
Mahendra plus Ahmad Dhani pada Pilgub Jakarta 2017. Persaingan mereka sudah
dimulai dan meramaikan media online dan televisi. Bagaimana peluang mereka
untuk merebut tahta DKI 1?
Pilkada DKI atau Pemilihan Gubernur DKI 2017 pasti seru jika Ahok head to
head dengan Yusril Ihza Mahendra, apalagi kalau mantan menteri ini didampingi
oleh Ahmad Dhani, musisi dan pentolan group Band, Dewa 19. Ahok sudah mendapat
dukungan dari masyarakat yang telah memberikan KTP supaya Ahok bisa mencalonkan
diri sebagai Gubernur DKI secara independen. Sementara itu Yusril belum mendapat
dukungan seperti Ahok, juga belum ada partai politik yang siap untuk mendukung
Yusril.
Sebelum menemui Ahmad Dhani di Pondok Indah, Yusril juga telah bertemu
dengan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) Presiden RI ke 6 yang sekaligus merupakan
Ketua Umum Partai Demokrat. Yusril juga ingin bertemu dengan Megawati Sukarno
Putri, namun sampai saat ini belum ada kepastian untuk pertemuan mereka,
sehingga dikabarkan Yusril telah meminta bantuan Boy Sadikin (putra mendiang
Ali Sadikin – Gubernur DKI di era Presiden Bung Karno dan Suharto).
Yusril pernah menjabat sebagai menteri di era pemerintahan SBY dan
Megawati, sedangkan Ahmad Dhani hanya anggota biasa dari Partai Kebangkitan
Bangsa. Pengalaman Yusril lumayan hebat sebagai menteri maupun pengacara.
Sementara itu Ahmad Dhani adalah seorang musisi dan seniman musik
kontroversial, karena pernah membuat video musik yang menghebohkan dunia ketika
Dhani mendukung Prabowo Subianto pada pemilihan presiden 2014. Pada video itu
Ahmad Dhani bernyanyi dengan menggunakan seragam ala Nazi di era Perang Dunia
II. Dhani juga dianggap melanggar lagu We Will Rock You karya Queen. Akhirnya
video itu dihapus dari YouTube.
Pada pemilihan umum anggota legislatif 2014 Yusril Ihza Mahendra gagal
membawa Partai Bulan Bintang untuk masuk lima besar, sehingga Yusril tidak
berhasil mencalonkan diri sebagai Presiden. Meskipun politik adalah seni untuk
meraih kekuasaan, apakah Ahmad Dhani bisa membawa keberuntungan untuk Yusril
pada pilgub DKI Jakarta 2017? Perjalanan “pasangan unik” ini tentu tidak akan
mulus. Menurut celebrity.okezone.com Ahmad Dhani berencana mendaulat kedua
anaknya, Al dan El sebagai tim sukses.
Meskipun Ahmad Dhani sangat percaya diri untuk mencoba karir baru sebagai
politikus, ternyata teman-teman sesama musisi tidak mendukung Dhani sebagai
gubernur DKI (life.viva.co.id). Apakah teman-teman Dhani, mantan suami Maia Estianty
akan didukung kalau mendampingi Yusril Izha Mahendra sebagai wakil gubernur
pada Pilgub 2017? Berbagai faktor ditengarai Dhani mengapa musisi justru
'membelakanginya'. Beberapa dari musisi berseberangan sisi politik dengannya,
beberapa lainnya bersifat apatis. Pada situs life.viva.co.id Ahmad Dhani juga
menambahkan bahwa "Mungkin mereka dulunya dukung Jokowi. Sehingga sekarang
mereka dukung Ahok.”
Sebagai politikus Yusril pasti sudah mengetahui bahwa akan ada ongkos atau
biaya besar untuk mencalonkan diri sebagai Gubernur atau Presiden. Ternyata
Ahmad Dhani tidak menyangka persiapan sebagai bakal calon gubernur akan
membutuhkan banyak dana. Sebagaimana dilaporkan oleh tribunnews.com, Ahmad
Dhani telah siap untuk mencari dana tambahan. Dhani mengatakan pula: "Saya
siap-siap cari uang yang banyak sama jual-jual barang, jual mobil, karena
ternyata butuh uang yang banyak juga, ya, buat jadi calon ini. Bahkan baru
balon, bukan calon," Dhani siap jual mobil dan barang lain untuk mendanai
survey dan sebagainya.
Sementara itu Ahok telah mendapat dukungan dari Partai Nasdem. Sepertinya
PDI Perjuangan juga siap mendukungnya, meskipun belum ada keterangan resmi.
Teman Ahok yang sudah berhasil mengumpulkan lebih dari 750 ribu KTP untuk Ahok
sepertinya harus rela kalau Ahok bersedia didukung oleh partai politik yang
jeli melihat prestasi Ahok yang jujur, anti korupsi, tegas dan telah membuat
banyak keberhasilan setelah ditinggal Jokowi yang telah menjadi Presiden RI ke
7.
Pilgub DKI 2017 akan menjadi pesta rakyat yang meriah, indah dan damai
kalau berlangsung tanpa ada yang mengangkat isu SARA atau melakukan kampanye
hitam seperti pernah terjadi pada Pilpres 2015. Rakyat Jakarta harus mendapat
tontonan politik yang lebih bermartabat, tanpa adu domba. Masyarakat ibu kota
Indonesia ini lebih membutuhkan adu program dan rencana kerja yang realistis dari
para calon Gubernur, sehingga Jakarta bisa menjadi contoh sejati dari demokrasi
langsung yang jujur dan benar-benar demokratis.
Komentar