Hot Topic

Akbar Tandjung tokoh senior Golkar desak Setya Novanto perhatikan tuntutan publik

Setelah berbagai tokoh, pengamat termasuk tokoh lintas agama yang menuntut supaya Setya Novanto mundur, ternyata Akbar Tandjung tokoh senior dan Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar versi Munas Bali Akbar Tandjung meminta Ketua DPR Setya Novanto untuk memperhatikan pendapat yang berkembang di masyarakat yang menuntut agar mundur. Begitu pula Ketua Umum Partai Golkar versi Munas Ancol Agung Laksono serukan kocok ulang Setya Novanto, supaya posisi Novanto sebagai ketua DPR diganti tokoh lain.

Sebagaimana dilaporkan oleh nasional.tempo.co dengan mengutip pernyataan Agung Laksono, pergantian pimpinan DPR bukan mustahil menyusul dugaan pelanggaran etik Ketua DPR Setya Novanto atas kasus permintaan saham PT Freeport Indonesia. Pelanggaran etik yang terkenal dengan #papamintasaham ini telah membuat situasi politik di Indonesia, khususnya di Senayan kembali gaduh. Setya Novanto sampai saat ini belum berniat mundur, bahkan berhasil membuat sidang MKD yang dihadirinya menjadi sidang tertutup, bukan terbuka sebagaimana tuntutan publik.
Setya Novanto mundur, Fadli Zon, Fahri Hamzah, Akbar Tandjung, Sidang MKD, konferensi pers Luhut Pandjaitan, muhammad reza chalid,
Agung Laksono, ARB, Akbar Tandjung. Image: politik.news.viva.co.id
Kepada CNN.com Akbar Tandjung yang juga pernah menjabat sebai Ketua DPR dan Ketua Umum Golkar di awal era reformasi 1998 ini mengatakan bahwa, “Sebagai seorang tokoh patut memperhatikan opini publik. Ini juga menyangkut soal legitimasi seorang tokoh terhadap publik”. Namun Setya Novanto belum punya spirit layaknya seorang negarawan sebagaimana telah menjadi tradisi di negara lain seperti Jepang, Korea Selatan atau Amerika Serikat. 

Tapi, sudah ada beberapa tokoh Indonesia yang telah memberi contoh mundur dari jabatannya seperti Andi Alfian Mallarangeng memilih mundur dari jabatannya sebagai Menpora ketika ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK, begitu pula Rio Capella juga mundur dari jabatannya di DPR dan posisinya di Partai Nasdem.

Akbar juga mencontohkan langkah Direktur Jenderal (Dirjen) Pajak Sigit Priadi Pramudito yang mengundurkan diri dari jabatannya karena tidak mencapati target setoran pajak untuk negara. Keputusan mundur Sigit sebagai Dirjen Pajak sangat dihargai, padahal dia belum tentu harus mengundurkan diri mengingat situasi ekonomi Indonesia yang masih lambat, sehingga masuk akal bila target tersebut belum tercapai, bahkan target yang ditetapkan pemerintah terlalu tinggi. Akbar Tandjung juga meminta para pejabat di Indonesia supaya mencontoh sikap Sigit Priadi Pramudito tersebut.

Meskipun Kejaksaan Agung telah secara intensif menyelidiki kasus rekaman Setya Novanto, rupanya Setnov tetap bertahan untuk tidak mundur. Sementara itu BEM Universitas Indonesia juga telah mendesak Setya Novanto untuk mundur dari jabatannya sebagai ketua DPR, begitu pula banyak tokoh terkenal lainnya termasuk para tokoh yang tergabung dalam Lintas Agama. Setnov tetap bertahan pada posisinya sebagai ketua DPR mungkin karena mendapat pembelaan atau dukungan dari rekan-rekannya seperti Fadli Zon dan beberapa tokoh lain di Partai Golkar dan Koalisi Merah Putih.
Setya Novanto mundur, Fadli Zon, Fahri Hamzah, Akbar Tandjung, Sidang MKD, konferensi pers Luhut Pandjaitan, muhammad reza chalid,
Setya Novanto bersama Fahri Hamzah dan Fadli Zon. Image: beritasatu.com
Pada hari Senin, 14 Desember 2015 MKD akan bersidang lagi untuk memeriksa Luhut Binsar Pandjaitan yang namanya disebut 66 kali pada rekaman Setya Novanto dan Muhammad Chalid Riza yang direkam oleh Maroef Sjamsoeddin, Direktur Utama PT. Freeport. Luhut Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan sudah siap untuk menghadapi sidang di MKD secara terbuka.
Sementara itu, Muhammad Chalid Riza sedang dipantau keberadaannya di luar negeri oleh Polri dan Kejaksaan Agung Republik Indonesia. 

Peristiwa besar ini akan semakin lengkap bila MKD berhasil menghadirkan M Chalid Riza sang pengusaha minyak dan berbagai bisnis lainnya ini pada sidang MKD berikutnya secara terbuka bukan tertutup. MKD harus mampu menjaga marwah dan citra DPR dan mengambil keputusan yang tepat bila tiba waktunya nanti. Rakyat atau publik Indonesia tentu sangat menantikan keputusan yang adil dari para hakim yang mulia di MKD. 


Komentar

Topik Hangat

Sejarah dan Makna Puasa Ramadhan: Menyucikan & dan Meningkatkan Spiritualitas Umat Islam di Seluruh Dunia

HM Darmizal: Umroh Milenial Diluncurkan ICMI Travel | Kejutan Baru Di Era Digital

Muncul nama Ridwan Kamil & Ahmad Sahroni sebagai Cagub pada Pilkada Jakarta 2024. Bagaimana dengan Kaesang?

Shin Tae Yong Dari Panggung Kecil Wujudkan Impian Penggila Sepak Bola Indonesia

Pilkada DKI Jakarta 2024 Bakal Seru. PDI Perjuangan Calonkan Siapa?

Rekam Jejak Anies Baswedan: Analisis Sebelum Pemilihan Presiden 2024

Makan Siang & Susu Gratis: Antara Pro Kontra & Dampaknya Pada Masyarakat & Negara

Gibran, Mahfud MD & Cak Imin: Mampukah Merayu Calon Pemilih Pada Debat Cawapres?

Indonesia Keren