Hot Topic

Heboh di sekitar gugatan Prabowo di MK

Sudah banyak pengamat politik yang telah mengingatkan capres nomor urut 1, Prabowo Subianto supaya tidak melakukan gugatan ke Mahkamah Konstitusi (MK), bahkan Profesor Mahfud MD, ketua tim pemenangan Prabowo Hatta juga skeptis bisa memenangkan gugatan di MK, supaya Komisi Pemilihan Umum (KPU) melakukan pemilihan umum atau pemungutan suara ulang di ribuan TPS. 


Kita masih ingat, ketika tim kuasa hukum Prabowo - Hatta menyerahkan berkas permohonan ke gedung MK, Prabowo pun melakukan orasi di hadapan pendukungnya, begitu pula pada sidang pertama Prabowo memanfaatkan kesempatan untuk berpidato. 


Prabowo curhat, Muhammad Taufik ancam culik ketua KPU, Nurcahya, Mochtar Ngabalin, etika politik provokasi, kerusuhan, Prabowo, MK, KPU,
Mochtar Ngabali di youtube. Image: pas.com
Pada kesempatan itu Prabowo menuduh proses pilpres 2014 sama dengan pemilihan umum di negara totaliter, Korea Utara. Muncul pula kehebohan lain di sekitar gugatan Prabowo tersebut.

Para penonton televisi dan pemerhati jejaring video sosial Youtube juga dihebohkan dengan pernyataan Ali Mochtar Ngabalin yang mendesak Allah supaya memenangkan Prabowo, bahkan Ketua Umum Srikandi Gerindra, Nurcahaya Tandang, juga membuat heboh dengan menyebut Prabowo Subianto adalah titisan Allah. Banyak yang mempertanyakan kenapa tokoh-tokoh penting di lingkaran koalisi Merah Putih tersebut sering muncul pernyataan nyeleneh, yang sering di luar etika, sehingga membuat banyak orang awam maupun para cendekia Indonesia dan pengamat politik harus turun gunung untuk memberikan komentar, bahkan para psikolog pun dimintai pendapatnya oleh televisi. 


Prabowo curhat, Muhammad Taufik ancam culik ketua KPU, Nurcahya, Mochtar Ngabalin, etika politik provokasi, kerusuhan, Prabowo, MK, KPU,
Nurcahya sebut Prabowo adalah titisan Allah. Image: nasional.kompas.com

Barangkali DPR perlu membuat Rancangan Undang-Undang tentang etika berpolitik,  begitu pula bila ada tokoh, pengacara atau politikus yang menebar ancaman untuk melakukan kerusuhan hanya karena tidak puas kepada sebuah keputusan publik.

Apakah perilaku tidak etis yang mengancam jiwa seseorang dan provokasi membuat kerusuhan juga bisa dianggap sah – hanya dengan alasan kebebasan berekspresi – di alam demokrasi? Apakah hanya itu yang bisa dihasilkan dari reformasi?

Padahal ancaman atau provokasi yang dilakukan di hadapan publik, apalagi disiarkan secara nasional oleh televisi, radio, media online dan berbagai jejaring sosial itu juga ditonton oleh anak-anak dan generasi muda. Jika tidak ada pendampingan orang tua, bisa saja anak-anak atau kawula muda menganggap tindakan para tokoh yang seharusnya menjadi panutan itu akan dianggap benar, dan boleh saja dilakukan bila tidak puas terhadap sesuatu, misalnya keputusan pemerintah atau lembaga negara lainnya. 
Prabowo curhat, Muhammad Taufik ancam culik ketua KPU, Nurcahya, Mochtar Ngabalin, etika politik provokasi, kerusuhan, Prabowo, MK, KPU,
Prabowo tuduh pilpres 2014 seperti di Korea Utara. Image: merdeka.com

Lebih aneh lagi bila ada seorang pengacara juga berperilaku tidak etis, misalnya mengancam untuk melakukan kerusuhan yang dibungkus dengan istilah "people power"? Apakah memang benar ada "preman politik" dan "preman hukum" di negara kita? 

Sepertinya stempel "kampungan" untuk orang-orang seperti itu belum cukup. Mungkin mereka perlu diberikan penataran etika politik dan bagaimana bersikap maupun bertindak sesuai kepatutan, padahal Indonesia sangat bangga dengan adat ketimurannya. 

Kemana para petinggi partai atau ketua umum partai dan ketua dewan pembina partai, apakah mereka membiarkan begitu saja bila ada petingginya yang berbuat atau berperilaku tidak etis, bahkan membuat ancaman kepada seseorang. Begitu pula asosiasi pengacara, apakah dibiarkan jika ada anggotanya yang melakukan provokasi yang meresahkan masyarakat?

Sepertinya Indonesia perlu merenung tentang berbagai peristiwa heboh yang terjadi dalam dunia politik maupun pada peristiwa hukum yang sering dihebohkan dengan kejadian-kejadian yang tidak nyaman untuk disaksikan. 

Komentar

Topik Hangat

Sejarah dan Makna Puasa Ramadhan: Menyucikan & dan Meningkatkan Spiritualitas Umat Islam di Seluruh Dunia

Muncul nama Ridwan Kamil & Ahmad Sahroni sebagai Cagub pada Pilkada Jakarta 2024. Bagaimana dengan Kaesang?

Shin Tae Yong Dari Panggung Kecil Wujudkan Impian Penggila Sepak Bola Indonesia

Mengenal Lebih Dekat Kanker Paru-Paru: Gejala, Penyebab, Akibat, dan Cara Pencegahannya

Jenderal Purnawirawan Andika Perkasa: Dari Tentara Hingga Masuk Bursa Pilkada Jawa Tengah

Pilkada DKI Jakarta 2024 Bakal Seru. PDI Perjuangan Calonkan Siapa?

Mengejutkan Rekam Jejak Paus Franciscus: Asal Usul, Pendidikan, dan Perjalanan Menjadi Paus

Dampak Makan Ikan Yang Jarang Diketahui dan Yang Sudah Dipahami

Indonesia Keren