Suksesi Damai RI 1 dan DKI 1
Jokowi JK pemimpin baru dengan "Salam 3 Jari". Image: nasional.kompas.com |
Pada pidato kemenangannya di geladak kapal pinisi "Hati Buana Setia", di Pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta, Jokowi meminta seluruh rakyat Indonesia untuk "Gerak Bersama" membangun Indonesia. Pidato tersebut diakhiri dengan Salam Tiga Jari sebagai simbol "Persatuan Indonesia". Indonesia kini telah punya presiden baru yang ke 7, dan akan dilantik pada 20 Oktober 2014 untuk menggantikan Susilo Bambang Yudhoyono.
Joko Widodo atau Jokowi adalah gubernur pertama Indonesia yang dicalonkan sebuah partai besar sebagai capres RI untuk menjadi RI 1 ke 7, dan Jokowi berpasangan dengan Jusuf Kalla (JK), mantan Wapres di era pemerintahan SBY yang pertama.
Berdasarkan Quick Qount dan Real Count, dan di saat-saat akhir perhitungan di Komisi Pemilihan Umum, pasangan Jokowi JK dipastikan akan menjadi presiden dan wakil presiden baru di era reformasi ini. Meskipun nanti akan ada "gangguan" seperti gugatan dari pihak Prabowo - Hatta ke Mahkamah Konstitusi (MK) untuk menyangkal pengumuman KPU pada 22 Juli 2014 atau sesudahnya, Jokowi JK adalah pemimpin baru dari 2014 sampai dengan 2019, dan Indonesia akan memulai awal baru.
Ahok, Gubernur Jakarta baru. Image: suarajakarta.co |
Jakarta dipastikan akan mendapatkan perhatian lebih baik dari pemerintah pusat dibandingkan era sebelumnya, karena Jokowi sebagai "mantan" Gubernur DKI tidak akan melupakan Jakarta, sehingga koordinasi antara "kabinet Jokowi" dengan Pemda DKI bisa berjalan lebih mulus daripada sebelumnya.
Siapakah calon pendamping Ahok sebagai wakil gubernur baru?
Istana Merdeka untuk presiden baru. Image: wikipedia.org |
Untuk mewujudkan impian tentang Jakarta Baru yang lebih baik, dan Indonesia sejahtera tersebut memang dibutuhkan dukungan dari seluruh rakyat di DKI maupun seluruh Indonesia. Sebagaimana dihimbau oleh para ulama, para cendekiawan, dan ditegaskan pula oleh presiden SBY bersama berbagai lembaga tinggi negara ini supaya proses suksesi yang akan ditentukan dengan penetapan Presiden dan Wakil Presiden baru pada 22 Juli 2014 oleh KPU, haruslah berjalan aman dan damai, dan pihak yang kalah bisa menerima keputusan KPU dengan legowo, iklas dan kesatria.
Balai Kota Jakarta. Image: wartaekonomi.co.id |
Undang-undang di negara ini memang memberi peluang untuk gugatan oleh pasangan capres yang kalah untuk menggugat ke Mahkamah Konstitusi, namun Mahfud MD sebagai orang penting dalam Tim Sukses Prabowo Hatta telah mengingatkan, bahwa setiap proses hukum ke MK atau penegak hukum lainnya tidak perlu dilakukan, mengingat selisih suara yang cukup lebar antara pemenang dengan yang kalah.
Masyarakat juga telah lelah dengan hiruk-pikuk politik, apalagi bila sampai terjadi demonstrasi yang dilakukan dengan keras atau mengarah pada kerusuhan. Jika pihak yang kalah segera mengucapkan selamat kepada pemenang dan mengakui kemenangan tersebut dengan legowo, maka pihak yang kalah akan mendapat pujian nasional dan internasional sebagai pemimpin politik yang memiliki jiwa besar, dan spirit negarawan sejati.
Damai, kembali bersatu untuk NKRI. Image: setkab.go.id |
Para relawan yang telah secara militan mendukung pemenang sebaiknya mengekspresikan kemenangan dengan bersyukur secara elegan, sehingga tidak perlu melakukan perayaan yang berlebihan. Begitu pula para relawan dan pendukung dari pihak yang belum menang supaya legowo, dan tidak melakukan kegiatan yang merugikan.
Rekonsiliasi menjadi penting setelah pengumuman KPU pada 22 Juli 2014 ini, karena rakyat Indonesia ingin segera memulai hidup baru untuk bekerja, berkarya, berusaha, belajar dan melaksanakan kewajiban masing-masing, sehingga Indonesia segera bangkit menjadi Indonesia yang lebih jaya, sejahtera dan bisa bersaing dengan bangsa-bangsa lain yang lebih maju.
Apakah PDI Perjuangan sudah punya calon pendamping Ahok? Siapakah calon wakil gubernur atau wagub DKI jika Ahok menjadi DKI 1? Semoga Ahok mendapatkan pasangan yang tepat dan bisa saling dukung sebagaimana halnya Jokowi Ahok yang telah memimpin Jakarta dengan kompak dan saling mengisi satu sama lain.
Komentar