Pemimpin dan Negarawan Baru Untuk Indonesia
Indonesia telah menyelesaikan pilpres 2014 dengan lancar, dan kita akan punya presiden dan wakil presiden baru, bahkan negarawan baru, yaitu capres dan cawapres yang siap menang dan siap menerima kekalahan dengan legowo.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) akan mengumumkan pemenang pemilihan presiden pada 22 Juli 2014. Berdasarkan Quick Count dan Real Count, suara Jokowi JK lebih unggul daripada suara capres nomor urut 1, Prabowo Subianto - Hatta Rajasa.
Ada kekhawatiran akan ada sekelompok orang dalam jumlah besar akan berkumpul di kantor KPU Jakarta dengan alasan untuk "mengamankan" KPU. Sementara itu Jokowi telah berseru supaya para relawan, pendukung dan simpatisan capres nomor urut 2 ini supaya melakukan hal-hal sebagai berikut:
1. Tinggalkan Atribut No 2
2. Jangan Turun Ke Jalan.
3. Rekonsiliasi Pasca-Pilpres.
Seruan simpatik tersebut sejalan dengan himbauan berbagai kalangan supaya semua pihak dari kedua capres supaya sabar menantikan pengumuman KPU, dan menjadikan tanggal 22 Juli 2014 dan seterusnya supaya Jakarta dan seluruh wilayah Indonesia selalu aman, damai dan tenteram. Semua anggota masyarakat pasti membutuhkan suasana damai setelah hiruk pikuk pemilihan umum legislatif dan pemilihan presiden. Suasana aman dan damai sangat penting untuk memberikan situasi kondusif, sehingga masyarakat bisa beraktivitas sesuai bidang masing-masing dengan lancar tanpa rasa takut. Meminjam istilah Jokowi, seluruh rakyat berhak untuk menikmati kegembiraan politik.
Seluruh rakyat Indonesia akan mendapatkan pemimpin baru, bukan hanya seorang presiden baru, melainkan seorang leader, juga para negarawan baru. Ketika KPU mengumumkan sang pemenang, maka rakyat menantikan semua pihak yang berkompetisi bisa menerima kekalahan dengan legowo, dan sang pemenang juga akan mengekspresikan kemenangannya dengan sikap bersahaja, dan tentu saja siap bekerja untuk Indonesia yang lebih baik.
Karena itulah seruan Jokowi tentang rekonsiliasi pasca pengumuman KPU itu menjadi sangat penting. Semua pihak yang telah berjuang keras untuk bisa memenangkan pilpres harus bisa bersatu kembali untuk kemajuan Indonesia, bahkan bisa bekerja sama dengan semangat baru.
Sebagaimana pada terjadi pada Piala Dunia 2014 di Brazil atau pada pertandingan cabang olah raga apapun, semangat sportif, yaitu bisa menerima kekalahan dengan legowo, lalu mengucapkan selamat kepada sang pemenang akan menjadi contoh terbaik dari para peserta yang kalah, dan di dunia politik, maka mereka pun akan dipuji sepanjang masa karena telah memberikan contoh terbaik dari sikap kenegarawanan.
Begitu pula, presiden dan wakil presiden terpilih beserta semua relawan, rekan koalisi, pendukung dan pemilihnya juga tidak akan jumawa, apalagi membuat pihak yang kalah merasa dipermalukan.
Indonesia telah dikenal dunia sebagai bangsa yang memiliki ideologi Pancasila, maka akan sangat aneh bila ada kejadian buruk terjadi setelah pengumuman pemenang pemilu presiden setelah 22 Juli 2014. Seluruh rakyat sudah lama menantikan perubahan, dan memimpikan Indonesia yang lebih sejahtera, maka akan sangat mahal harganya bila terjadi kerusuhan atau keributan. Masyarakat dari semua kalangan sudah lelah untuk selalu memulai kembali dari titik nol.
Semoga kita akan mendapatkan lebih banyak politisi yang berjiwa negarawan, jika siap menang, maka juga harus siap kalah dengan sikap legowo. Kita sambut presiden Indonesia yang baru, dan bisa membentuk kabinet baru yang lebih profesional demi Indonesia Raya yang hebat dan sejahtera, sehingga Indonesia bisa melalui abad ke 21 ini dengan sukses.
Indonesia siap menerima Presiden Republik Indonesia ke 7, dan kita dukung pemerintahan baru, namun kita tetap mengawal kabinet baru, maupun anggota DPR/MPR dan DPD yang baru, supaya mereka semua menjalankan tugas sesuai sumpah mereka masing-masing. Para aktivis, dan semua relawan maupun para pemilih akan berubah wujud menjadi parlemen tanpa kantor pasti siap memberikan dukungan pada pemimpin yang amanah, dan siap pula memberikan kritik dan saran, bahkan mengingatkan semua pemimpin di lembaga eksekutif, yudikatif dan lembaga-lembaga lainnya supaya berubah dengan paradigma baru, tidak lagi ada korupsi.
Prabowo menyalami Jokowi. Image: iberita.com |
Ada kekhawatiran akan ada sekelompok orang dalam jumlah besar akan berkumpul di kantor KPU Jakarta dengan alasan untuk "mengamankan" KPU. Sementara itu Jokowi telah berseru supaya para relawan, pendukung dan simpatisan capres nomor urut 2 ini supaya melakukan hal-hal sebagai berikut:
1. Tinggalkan Atribut No 2
2. Jangan Turun Ke Jalan.
3. Rekonsiliasi Pasca-Pilpres.
Seluruh rakyat Indonesia akan mendapatkan pemimpin baru, bukan hanya seorang presiden baru, melainkan seorang leader, juga para negarawan baru. Ketika KPU mengumumkan sang pemenang, maka rakyat menantikan semua pihak yang berkompetisi bisa menerima kekalahan dengan legowo, dan sang pemenang juga akan mengekspresikan kemenangannya dengan sikap bersahaja, dan tentu saja siap bekerja untuk Indonesia yang lebih baik.
Karena itulah seruan Jokowi tentang rekonsiliasi pasca pengumuman KPU itu menjadi sangat penting. Semua pihak yang telah berjuang keras untuk bisa memenangkan pilpres harus bisa bersatu kembali untuk kemajuan Indonesia, bahkan bisa bekerja sama dengan semangat baru.
Indonesia damai, Indonesia sejahtera. Image: flickr.com |
Sebagaimana pada terjadi pada Piala Dunia 2014 di Brazil atau pada pertandingan cabang olah raga apapun, semangat sportif, yaitu bisa menerima kekalahan dengan legowo, lalu mengucapkan selamat kepada sang pemenang akan menjadi contoh terbaik dari para peserta yang kalah, dan di dunia politik, maka mereka pun akan dipuji sepanjang masa karena telah memberikan contoh terbaik dari sikap kenegarawanan.
Begitu pula, presiden dan wakil presiden terpilih beserta semua relawan, rekan koalisi, pendukung dan pemilihnya juga tidak akan jumawa, apalagi membuat pihak yang kalah merasa dipermalukan.
Indonesia telah dikenal dunia sebagai bangsa yang memiliki ideologi Pancasila, maka akan sangat aneh bila ada kejadian buruk terjadi setelah pengumuman pemenang pemilu presiden setelah 22 Juli 2014. Seluruh rakyat sudah lama menantikan perubahan, dan memimpikan Indonesia yang lebih sejahtera, maka akan sangat mahal harganya bila terjadi kerusuhan atau keributan. Masyarakat dari semua kalangan sudah lelah untuk selalu memulai kembali dari titik nol.
Indonesia aman, Indonesia maju. Image: layoverguide.com |
Indonesia siap menerima Presiden Republik Indonesia ke 7, dan kita dukung pemerintahan baru, namun kita tetap mengawal kabinet baru, maupun anggota DPR/MPR dan DPD yang baru, supaya mereka semua menjalankan tugas sesuai sumpah mereka masing-masing. Para aktivis, dan semua relawan maupun para pemilih akan berubah wujud menjadi parlemen tanpa kantor pasti siap memberikan dukungan pada pemimpin yang amanah, dan siap pula memberikan kritik dan saran, bahkan mengingatkan semua pemimpin di lembaga eksekutif, yudikatif dan lembaga-lembaga lainnya supaya berubah dengan paradigma baru, tidak lagi ada korupsi.
Komentar