Jokowi siap wujudkan Indonesia Jaya di Laut
Jokowi JK di atas kapal phinisi Buana Setia usai pidato kemenangan. Image: jurnalmaritim.com |
Namun, menjaga lautan Indonesia bukan hanya untuk menjaga kedaulatan negara, atau hanya bisa dilihat dari sisi pertahanan belaka, melainkan bagaimana potensi samudra atau lautan Indonesia bisa memberikan kontribusi kemakmuran yang lebih besar bagi rakyat Indonesia, maka Jokowi siap membangun maritim Indonesia dalam berbagai bidang. Jokowi ingin menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia.
Kekayaan laut dan pantai Indonesia yang panjang berpotensi untuk membuat Indonesia lebih sejahtera. Karena itulah maritim Indonesia harus dibangun dari semua sisi, sehingga sangat masuk akal Jokowi memilih Pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta Utara, untuk mengucapkan pidato kemenangannya sebagai Presiden Indonesia ke 7 - Ini merupakan penegasan Jokowi bersama Jusuf Kalla untuk memperhatikan pembangunan maritim Indonesia lebih serius.
Pantai Pink di Lombok Timur. Image: berani.co.id |
Lautan kita memiliki aneka jenis ikan, mineral, potensi energi, dan berbagai potensi lainnya yang belum dikembangkan secara serius, begitu pula potensi pariwisata pantai dan laut Indonesia yang terkenal indah, bahkan sampai di dalam laut Indonesia yang terkenal dengan terumbu karang dan berbagai ikan serta potensi biota lautnya.
Sebagaimana bisa kita baca pada berita online BBC, Jokowi mengatakan bahwa kemenangannya adalah kemenangan
seluruh rakyat Indonesia yang diharapkan akan melapangkan jalan untuk mencapai
dan mewujudkan Indonesia yang berdaualat secara politik, berdikari secara
ekonomi, dan berkepribadian dalam kebudayaan. Bisa disimpulkan pidato tersebut
sangat terang benderang, bahwa potensi kelautan Indonesia bisa dilihat dari
berbagai aspek, baik aspek politik, pertahanan, ekonomi, kesejahteraan rakyat
atau bahasa sederhananya: seluruh rakyat bisa lebih sehat sejahtera berkat
makanan yang berasal dari laut.
Jokowi berdialog dengan nelayan. Image: krjogja.com |
Ketika kampanye dan debat capres Jokowi juga menegaskan untuk membangun “toll laut”, atau infrastruktur berupa pelabuhan modern dan transportasi laut yang bukan saja mampu mengangkut penumpang, juga sarana kapal samudra yang bisa lebih cepat mengangkut logistik, atau bahan-bahan yang dibutuhkan masyarakat terutama di Indonesia Tengah dan Timur yang sudah puluhan tahun harus membeli bahan makanan, semen, besi, BBM dan sebagainya dengan harga sangat mahal daripada masyarakat yang berdomisili di Pulau Jawa atau Bali dan Sumatera.
Cara pandang Indonesia yang selama pemerintahan orde baru atau di masa pemerintahan Presiden Suharto yang sangat berfokus pada daratan, maka Jokowi JK akan membangun potensi laut yang selama ini diabaikan.
Sebagaimana kita ketahui kekayaan laut Indonesia banyak dicuri seperti ikan, dan sangat ironis karena Indonesia juga mengimport jutaan ton ikan dari Thailand atau negara lainnya. Ironi lainnya, Indonesia juga telah mengimpor garam dari India, padahal Indonesia memiliki pantai panjang dan kaya dengan sinar matahari.
Belum lagi terjadi pencurian minyak di laut yang dilakukan para mafia, sehingga sangat masuk akal ketika berdebat dengan Prabowo, Jokowi ingin ada pesawat drone di berbagai titik wilayah Indonesia untuk mengawasi lautan dan kepulauan Indonesia dari ancaman pencurian kekayaan laut Indonesia, dan tentu saja pesawat tanpa awak tersebut bisa dimaksimalkan untuk menjaga perbatasan Indonesia dari misi pencaplokan wilayah oleh negara tetangga.
Sebagaimana kita ketahui kekayaan laut Indonesia banyak dicuri seperti ikan, dan sangat ironis karena Indonesia juga mengimport jutaan ton ikan dari Thailand atau negara lainnya. Ironi lainnya, Indonesia juga telah mengimpor garam dari India, padahal Indonesia memiliki pantai panjang dan kaya dengan sinar matahari.
Belum lagi terjadi pencurian minyak di laut yang dilakukan para mafia, sehingga sangat masuk akal ketika berdebat dengan Prabowo, Jokowi ingin ada pesawat drone di berbagai titik wilayah Indonesia untuk mengawasi lautan dan kepulauan Indonesia dari ancaman pencurian kekayaan laut Indonesia, dan tentu saja pesawat tanpa awak tersebut bisa dimaksimalkan untuk menjaga perbatasan Indonesia dari misi pencaplokan wilayah oleh negara tetangga.
Meskipun Jokowi ingin fokus pada pembangunan maritim supaya "Di Laut Kita Jaya", namun Jokowi pasti ingat untuk membangun rekan para nelayan yaitu para petani di pegunungan, di desa dan wilayah lainnya, bahkan Jokowi juga akan membangun industri kreatif supaya Indonesia bisa menikmati potensi ekonomi kreatif untuk kesejahteraan Indonesia.
Jika para pemuda Indonesia masih ingat dengan berbagai jargon kampanye Jokowi JK maupun ucapan Jokowi pada debat capres, maka kawula muda Indonesia seharusya bukan hanya fokus untuk meraih nilai-nilai tinggi ketika sekolah atau kuliah, lalu hanya melamar pekerjaan (tentu tidak salah memilih profesi sebagai karyawan atau direktur dan PNS), maka kini anak-anak muda Indonesia punya kesempatan emas untuk "start a new business" di berbagai bidang, apalagi Jokowi telah membuktikan proses perijinan satu pintu di Solo, maupun telah dirintis di Jakarta, sehingga investor lokal dan luar negeri bisa lebih cepat untuk membuka perusahaan atau berinvestasi, apalagi Jokowi akan melaksanakan revolusi mental untuk mengubah birokrasi dan sikap mental pejabat. Rakyat pun harus siap dengan revolusi ini.
Intinya, apakah rakyat Indonesia sudah siap dengan berbagai perubahan yang akan dilaksanakan oleh Jokowi, presiden kita yang baru ini? Atau hanya menikmati "kegembiraan politik" sejenak, lalu kembali bersikap seperti biasa lagi? Tentu saja tidak, karena Jokowi tidak bisa bekerja hanya bersama Jusuf Kalla, dan kabinetnya saja. Para relawan dan semua pemilihnya harus siap untuk bekerja keras bersama-sama, dengan semangat gotong royong, tentu dengan sikap mental yang lebih positif, tidak mudah menyerah, tidak gampang mengeluh, maka impian untuk Indonesia Hebat akan bisa tercapai.
Komentar