SBY tidak ke Joko Wi, juga tidak ke Prabowo. Demokrat siap oposisi?

SBY mungkin siap jadi oposan. Image: maluku.demokrat.or.id

Rapimnas Partai Demokrat memutuskan untuk tidak mendukung Joko Wi maupun Prabowo Subianto pada pilpres 2014. Partai ini baru akan menentukan pilihan ketika kampanye presiden, dan akan memilih untuk mendukung presiden terpilih di parlemen. Apakah benar begitu? 

Jelang 20 Mei 2014, batas akhir pendaftaran capres secara resmi di KPU, rupanya cawapres pendamping Joko Wi sudah mulai terkuak yaitu inisial J (Jusuf Kalla), dan telah bersiap dideklarasikan lalu didaftarkan ke KPU. Begitu pula Prabowo akan mendeklarasikan cawapresnya di rumah Polonia, dimana rumah ini merupakan rumah bersejarah karena Bung Karno pernah berdomisili. Apakah Prabowo akan mendapat restu dari Bung Karno?

Nanti kita lihat apakah Prabowo Subianto kembali menunggangi kuda dengan kris di pinggang seperti saat kampanye pileg 2014 yang lalu, atau datang dengan helikopter? 

Prabwo dan Hatta Rajasa. Image: suara.com

Sementara itu, ARB alias Ical atau Aburizal Bakrie dan jajaran partai Golkar masih galau dan harap-harap cemas menantikan keputusan PDI P atau Megawati Sukarno Putri, apakah bisa masuk dalam koalisi PDI Perjuangan bersama partai Nasdem, PKB dan Partai Hanura. Sepertinya pembicaraan antara ARB dengan Megawati berjalan alot pada pertemuan 18 Mei 2014, sehingga tidak ada kesepakatan apapun. Mungkin Ical alias ARB masih ngotot ingin posisi cawapres?

Siapkah Partai Demokrat jadi oposisi?

Fungsionaris atau petinggi Golkar selalu mengatakan untuk tidak menjadi oposisi karena sudah terbiasa di pemerintahan, sehingga ingin dilibatkan sebagai anggota kabinet atau menjadi pejabat pemerintah, siapapun predennya dan siapapun partai politik yang berkuasa di pemerintahan. Rupanya "enak banget" jadi pejabat atau menteri ya?

ARB galau? Image: news.detik.com

Lalu, bataimana dengan partai Demokrat? Pada pilpres 2014 ini partai demokrat tidak berhasil mencalonkan seorang pun sebagai capres, bahkan cawapres karena tidak punya teman koalisi, sehingga masih "jomblo". 

Barangkali kini saatnya partai demokrat tampil jantan menjadi oposisi seperti telah dibuktikan oleh PDI Perjuangan selama 10 tahun di masa pemerintahan SBY. Beranikah partai demokrat dan anggota DPR dari Demokrat menjadi oposisi? Atau masih tergiur kursi menteri atau dirjen dan jabatan penting lainnya?

 Jika Partai Demokrat jadi oposisi, maka Demokrat punya kesempatan untuk membangun citra positif setelah didera berbagai kasus korupsi, begitu pula partai Golkar bisa membuktikan diri sebagai oposisi yang dinamis dan realistis. 

Kita nantikan pula gebrakan dari relawan Joko Wi, apakah bisa tampil prima untuk mendukung Jokowi karena tidak ada dana dari PDI Perjuangan, begitu pula apakah relawan dari PKB dan Partai Nasdem dan Hanura apakah juga siap dengan tenaga penuh untuk mewujudkan terpilihnya Joko Wi sebagai presiden RI ke 7?

Kita nantikan breaking news hari ini ya? Siapkan laptop, komputer, smartphone dan semua gadget anda untuk mendapatkan breaking news tanpa lelet, maka anda harus punya powerbank yang kuat dan modem istimewa. Kita nantikan yang terbaik untuk RI 1.