Isu hak asasi manusia di tengah koalisi menuju Pilpres 2014
Kivlan Zein. Image: id.wikipedia.org |
Ada berita mengejutkan dari Mantan Kepala staf Kostrad Mayjen (purn) Kivlan
Zen, yang juga caleg dari Partai Persatuan Pembangunan ini, tiba-tiba
mengungkapkan kepada publik soal aktivis mahasiswa yang diculik dalam tragedi
Mei 1998. Kivlan mengatakan peristiwa itu bukan sebuah penculikan, melainkan
hanya 'double agent'.
(Merdeka.com) Menurut Wakil Koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras), Yati Andriyani mengatakan, pernyataan Kivlan Zen di acara bincang-bincang di salah satu stasiun televisi swasta tentang penculikan aktivis 1997/1998 memiliki konsekuensi hukum (rmol.co)Para aktivis yang "diculik". Image: politik.kompasiana.com |
Setelah batalnya "pertunangan" alias koalisi antara Partai Persatuan Pembangunan dengan Gerindra untuk mendukung pencapresan Prabowo, kini Prabowo diberitakan akan dipanggil oleh Komnas HAM untuk memberikan kesaksian tentang penculikan 13 aktivis yang terjadi di era menjelang reformasi 1998 silam tersebut.
Apakah benar Prabowo bertanggung jawab pada penculikan tersebut, ataukah hanya Prabowo, mantan Danjen Kopasus yang bertanggung jawab?
Namun, pernyataan bekas Kepala Staf Kostrad Mayjen (Purn) Kivlan Zen tentang kasus penculikan aktivis 1997/1998 menjadi harapan baru bagi keluarga korban untuk mendesak penegak hukum agar menyelesaikan tersebut. Kivlan mengaku siap menjadi saksi jika ada panitia yang menyelidiki kasus ini kembali. Namun mantan Panglima ABRI yang kini menjadi Ketua Umum Partai Hanura, Wiranto, enggan menanggapi kicauan Kivlan (Merdeka.com).
Pertemuan Ical dan Prabowo di kediaman Prabowo. Image: jogja.tribunnews.com |
Meskipun belum ada kepastian kapan Komnas HAM kapan akan memanggil Prabowo untuk memberikan kesaksian, namun Komisioner Komnas HAM Roichatul Aswidah mengungkapkan, Prabowo pernah diundang untuk memberikan keterangan terkait kasus penculikan aktivis pada tahun 2006, tetapi tidak terlaksana karena Prabowo tidak hadir. Sebagaimana diberitakan oleh nasional.sindonews.com, Roichatul mengatakan, Komnas HAM pernah sempat mengupayakan kembali pemeriksaan terhadap Prabowo. Namun, kata dia, pemeriksaan itu tak kunjung terwujud karena Pengadilan Negeri Jakarta tidak juga memberikan persetujuan pemanggilan paksa terhadap Prabowo.
Salam komando Prabowo dan Wiranto. Image: yoralovita.com |
Di era keterbukaan saat ini, sudah saatnya Prabowo Subianto, begitu pula Wiranto dan Kivlan Zen sudah saatnya memberikan informasi yang jujur atau klarifikasi supaya keluarga korban tidak hidup dalam penantian yang menyesakkan dada seumur hidup mereka, dan rakyat Indonesia pun berhak tahu tentang kisah memilukan tersebut dengan kepastian hukum, dan proses peradilan yang jujur, independen dan adil.
Kini saatnya Prabowo bisa menunjukkan sikap kesatria seorang prajurit,
bahwa kebenaran sejarah bisa diklarifikasi dengan jujur. Jika Prabowo tidak
bersalah, tentu bisa menjadi modal untuk kampanye pilpres 2014, dan bersaing
dengan nyaman dengan capres 2014 lainnya.
Dengan adanya kisah tersebut di atas, kira-kira apa yang kini dipikirkan
ARB? Begitu pula partai lainnya, apakah Gerindra masih menarik untuk dijadikan
teman koalisi pada pilpres 2014 ini?
Komentar