Golkar pecah setelah Ical dijanjikan jabatan oleh Prabowo, Rhoma Irama siap begadang
Jenderal (Purn) Luhut Panjaitan. Image: rmol.co |
Fadel dan Ical. Image: tribunnews.com |
Pada wawancara Fadel Muhammad di Metro TV yang juga dihadiri Prof. Ikrar Nusabakti dan Tjahjo Kumolo, terbukti bahwa Golkar ingin mendapatkan kepastian tentang jumlah menteri atau jabatan lain yang bisa didapatkan Golkar jika mendukung Jokowi. Rupanya Golkar masih menggunakan gaya lama untuk negosiasi, yaitu harus sudah mendapat kepastian tentang jabatan menteri, padahal PDI Perjuangan sudah dengan tegas mengatakan sejak bergabungnya Partai Nasdem sebagai koalisi pertama Jokowi, bahwa untuk koalisi atau kerjasama, maka tidak boleh ada pembicaraan tentang jatah jabatan (posisi menteri). PKB ternyata faham dengan penegasan itu, begitu pula di saat akhir, Partai Hanura pun rela untuk tidak pamrih meminta jatah jabatan menteri. Golkar harus belajar untuk bersabar, namun tidak cepat menyadari gaya Jokowi dan Megawati Sukarno Putri.
Rhoma Irama dengan darah muda kembali "Begadang" untuk kampanye Prabowo pada pilpres 2014.
Rhoma Irama begadang lagi. Image: id.wikipedia.org |
Dengan bergabungnya Rhoma Irama pada tim sukses Prabowo dan Hatta Rajasa, maka sudah dipastikan Rhoma Irama akan kembali begadang karena ada perlunya. Tentu darah muda Rhoma Irama diharapkan bisa memompa semangat semua anggota tim sukses supaya tetap semangat selama kampanye.
Mahfud MD mantan Ketua Mahkamah Konstitusi. Image: kolom.biografi.blogspot.com |
Pertanyaannya adalah, apa janji yang diberikan kepada Rhoma Irama dan Mahfud MD? Tentu harus ditepati oleh Prabowo supaya Rhoma Irama tidak ngambek lagi lho.
Jika ARB dijanjikan posisi kunci, misalnya sebagai Menteri Senior jika Prabowo menang, maka Mahfud MD dan Rhoma Irama akan diberikan jabatan apa ya?
Misteri lainnya, dengan reputasinya sebagai mantan Ketua Mahkamah Konstitusi kenapa mau mendukung Prabowo, apakah karena galau setelah tidak dipilih oleh Jokowi sebagai cawapres? Bagaimana pendapat para pengamat? Apakah NU akan merestui keputusan Mahfud MD ini? Kita nantikan segera apa yang akan terjadi. Ada juga pertanyaan ekstra, jika Golkar pecah, apakah dukungan pengurus Golkar akan serius pada kampanye Prabowo pada pilpres 2014?
Apakah PDI P sudah siap berjuang untuk memenangkan pilpres 2014? Dengan derasnya dukungan dari bawah yang tanpa pamrih, yaitu dengan terbentuknya relawan, pendukung dan seknas Jokowi di berbagai kota dan desa, maka tim sukses Jokowi JK pasti lebih optimis untuk menyiapkan Indonesia hebat.
Komentar