Kriteria Calon Presiden 2014
Bhineka Tunggal Ika. Image: bin.go.id |
Terlepas dari itu semua, mungkin ada baiknya kita membicarakan tentang kriteria calon Presiden 2014. Kuncinya adalah, bagaimana caranya supaya negara kita supaya dipimpin oleh presiden yang benar-benar cinta kepada tanah air kita ini, yang nasionalis dan bisa mengayomi masyarakat Indonesia yang sangat majemuk ini, supaya kita bisa hidup dalam suasana "Bhineka Tunggal Ika" sebagaimana dicanangkan para pendiri bangsa kita.
Jika mengenang sejarah Majapahit dan Sriwijaya, ternyata pada jaman itu tidak masalah ada agama yang berbeda. Penganut agama Hindu dan Budha bisa hidup berdampingan. Bhineka Tunggal Ika dilaksanakan dengan sangat baik pada jaman itu. Konsep bhineka tunggal ika akhirnya dijadikan slogan atau moto pada lambang negara kita. Pancasila yang digali oleh Bung Karno menjadi alat pemersatu bangsa yang terdiri dari berbagai agama, suku, ras, budaya dan adat istiadat ini.
Namun, beberapa tahun belakangan ini ternyata ada beberapa orang dan kelompok tertentu tidak berperilaku yang menjunjung konsep Bhineka Tunggal Ika ini, sehingga terjadi penindasan, penghinaan, bahkan tindakan kekerasan yang bernuansa SARA. Sangat ironis, ternyata reformasi tidak menyebabkan terjadinya perubahan ke arah yang lebih baik untuk membangun negeri indah ini.
Oleh karena itu, mari kita meneliti dan mencermati tentang siapa calon presiden dan pemimpin Indonesia yang punya hati baik dan bisa mengelola negeri majemuk ini supaya selalu terbuka dan bisa hidup berdampingan secara damai satu sama lain.
Para Pendiri Bangsa |
Kalau kita mencermati di dunia olah raga, khususnya sepak bola, FIFA dan federasi sepak bola Eropa sangat tegas tentang masalah rasis. Kalau ada pemain sepak bola, pelatih atau anggota tim, bahkan kalau ada supporter yang bersikap dan bertindak rasis, baik verbal maupun non verbal maka FIFA akan memberikan hukuman tegas berupa denda, larangan bermain dan larangan kepada club untuk bermain. Seharusnya Indonesia belajar dari situasi ini, tindakan yang melecehkan orang dari suku atau agama lain seharusnya dihukum, bukan dibiarkan atau hanya dihukum begitu ringan.
Semoga para pendiri bangsa di alam sana masih tetap percaya, bahwa mulai saat ini para calon presiden yang bijaksana dan bisa mengayomi seluruh bangsa bisa muncul segera, tidak selalu jadi satrio piningit. Cape deh kalau calon yang baik itu selalu sembunyi atau disembunyikan.
Komentar